Senin, 29 Desember 2014

Karena Bahagia dan Kecewa itu Datangnya Satu Paket :')

”kamu tunggu aku ke Jakarta yah.. terus berjuang buat kita”
Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.

Setiap malam selalu ada sapaan hangat darimu. Selalu ada perhatian khusus yg kamu berikan dikala aku membutuhkan semangat. Bagaimana kamu menyanyakan kabarku disetiap harinya tak pernah terdengar sapaan “Apa Kabarmu?” selalu saja dengan cara lain kamu tau kabarku. Dering handphone ku selalu ku tunggu setiap harinya. Chat demi chat selalu ku isi dengan tawa dan senyum. Bahkan sampai aku tak pernah menghiraukan waktu yg ku anggap terlalu cepat disetiap harinya. Mendengar suaramu dari ujung telefon, mendengar ceritamu menghabiskan waktu hari ini di kampus. Aku seperti tak ingin melewatkan kisah hidupmu. Bahkan aku ingin menjadi bagian dari cerita hidupmu… seandainya..

Semua berjalan sangat indah, sangat ku rasakan setiap waktunya. Hingga suatu saat kau mulai beranikan diri menyatakan cinta padaku. Meski jarak memisahkan kita, kamu selalu meyakinkan bahwa kita adalah pejuang jarak yg tangguh dan sanggup untuk berjuang hingga Tuhan menyatukan jarak dan waktu kita. Panjang pemikiranku untuk melanjutkan tahap yg lanjut. Jarak kita terlalu jauh. Tapi terus kau meyakinkan ku hingga tak lagi ku hiraukan ketakutanku dulu. Yaps! Masa lalumu adalah hal yg paling menakutkan bagiku dibanding jarak kita. Bagaimana tidak, kau masih saja berada dalam satu wilayah dengan dia.

Ketika aku sudah yakin, dan tinggal jawabanku yg menjadi keputusan hubungan kita. Masa lalumu menghubungiku. Yg aku sendiri entah tak tahu bagaimana dia mengetahui nomor handphone ku yg bahkan tidak semua temanku mengetahuinya. Dia mengatakan hal yg sangat tidak ingin aku ingat! Bagaimana bisa dia mengatakan bahwa kau dan dia sudah dijodohkan dengan orangtua kalian sejak lama??? Dan bagaimana bisa aku terus memikirkan hal itu??? Hal yg seharusnya gak sama sekali aku pikirin. Tapi, aku tahu kamu gak bakal mungkin bisa mengecewakan kedua orangtuamu hanya karena masalah seperti ini. Untuk cita-cita saja kau serahkan kepada kedua orangtuamu, lalu bagaimana dengan teman hidupmu ini??

Yg ku lakukan hanya bisa menangis… memikirkan mu disaat aku seorang diri. Sulit bagiku menerima ini semua. Teramat sulit ketika aku harus berpura-pura tersenyum hanya untuk menutupi kehancuran hatiku. Pura-pura bahagia dengan orang lain hanya untuk menutupi kekecewaan akhir dari ini. Sampai saat inipun aku tidak bisa jauh darimu. Bisa kah kau jaga kesehatanmu? Aku gak mau kamu sakit tanpa ku ketahui. Karena aku yg akan sakit disini. Sakit menahan rasa khawatirku L

Terima kasih mas...
terima kasih sudah memberikan hari-hari yg indah.
terima kasih telah memberikan warna dalam setiap malamku.
terima kasih sudah mengajarkan arti kecewa dalam kehidupan ini.